
Kampus ibarat rumah kedua bagi mahasiswa karena banyak waktu yang dihabiskan di sana demi menuntut ilmu. Ketika rumah kedua yang dimiliki tidak aman, bagaimana jadinya? Oleh karena itu reporter Momentum mewawancarai salah satu petugas keamanan yang ada untuk mengetahui keadaan Universitas Diponegoro.
“Keadaan di sini untuk sebagian besar masih aman. Kekurangannya terletak pada akses karena masih belum bisa ditutup secara total pada malam hari,” tutur Ilham G. P. pada Jumat (23/05/15).
“Untuk sistem keamanan, gerbang lain kebanyakan ditutup pukul 18.00 WIB. Kemudian pada pukul 21.00, daerah kampus sudah steril dan di Baskoro serta GSG sudah harus ditutup. Patroli akan mengelilingi Undip dan memastikan bahwa tidak ada yang nongkrong di Gedung Prof. Soedharto, PKM, dan Lapangan Widya Puraya,” ungkapnya.
“Kejahatan yang sering terjadi biasanya pencurian helm di fakultas. Dulu pernah terjadi peristiwa pembacokan pukul 22.30 WIB di Widya Puraya, padahal saat itu telah dilakukan sterilisasi sebelumnya,” tambahnya lagi.
Agar dapat tercipta ketenteraman di dalam wilayah kampus, berikut beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, hindarilah daerah yang gelap (kurang pencahayaan) jika ingin berkendara pada waktu malam hari. Hal ini perlu dilakukan karena tindak kejahatan seringkali terjadi di wilayah yang sepi dan gelap karena kurang menjadi perhatian masyarakat. Lebih baik lagi jika berkendara secara rombongan ketika malam hari.
Kedua, jangan meninggalkan barang-barang berharga yang ada di tempat umum atau dapat menitipkan barang kepada teman atau orang yang dapat dipercaya. Pastikan juga bahwa kendaraan yang ditinggal dalam keadaan terkunci agar mencegah terjadinya pencurian.
Ketiga, kita perlu menyadari bahwa keamanan kampus merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya security semata. Sikap kurang waspada, ceroboh, dan teledor yang dimiliki dapat menumbuhkan ketidakpekaan yang mengakibatkan terjadinya kecolongan di daerah kampus.
Oleh: Evinsa Injany
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS