Nama Fakultas Teknik Universitas Diponegoro kembali diharumkan di dunia olahraga. Ia adalah salah satu mahasiswi dari Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Gita Prandita, seorang atlet anggar yang lolos dan mengikuti Pra Pekan Olahraga Nasional (PRA PON) di Bandung pada tanggal 13-19 September 2015 lalu.
“Akhir agustus kemarin itu ada Kejurda, nah sebenarnya niat saya ikut Kejurda cuma pengen senang-senang saja, nggak target apa-apa,” ujar mahasiswi angkatan 2014 ini yang mengaku telah jarang mengikuti latihan anggar karena kesibukannya setelah duduk di bangku kuliah, terlebih di Fakultas Teknik. Kejurda yang dilaksanakan tingkat Jawa Tengah tahun 2015 kemarin merupakan awal bagi Gita untuk tampil di PON 2015. Tanpa diketahui olehnya, seleksi atlet yang mewakili Jawa Tengah menuju Pra PON juga diputuskan berdasarkan Kejurda tersebut. Karena itulah ia mendapatkan tiket kesempatan mewakili Jateng untuk menunjukan bakat anggar-nya di tingkat nasional.
“Pertama kali saya mengenal anggar saat kelas XI SMA. Saat itu saya mulai ikut ekstrakulikuler baru tersebut dan kemudian saya masuk ke club anggar Utama,” imbuh mahasiswi tersebut. Ia mengaku mengikuti club anggar karena tawaran pelatih di ekstrakulikulernya dan berlangsung terus sampai saat ini.
Walaupun hanya mendapatkan tiket untuk maju ke Pra PON 2015 dan tidak mendapatkan medali, rasa syukurnya tidak hilang. Ia merasa tetap beruntung karena namanya lolos hingga delapan besar di olahraga anggar tingkat nasional tersebut. “Lawan saya banyak yang senior, bahkan banyak diantara mereka yang dari atlet platnas juga,” ujar Gita.
Namun cukup disayangkan, Gita memiliki rencana yang berbeda dari bakatnya ini. Ia mengaku bahwa kejuaraan nasional ini akan menjadi yang terakhir baginya dan ia tidak ingin mencoba lagi ditahun selanjutnya. “Karena kuliahnya juga susah jadi kalau buat cari prestasi lagi di anggar nasional sepertinya sudah bukan saatnya. Jadi kedepannya, anggar buat hobi aja, buat olahraga, dan kalau misal diminta bertanding pun juga cukup di Kejurda saja bela Kabupaten Semarang,” tutup mahasiswi ini. (Momentum/ Umi).
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS