Pesta demokrasi di Universitas Diponegoro sedang berlangsung, dalam Pemilihan Umum Raya 2015 untuk memilih ketua dan wakil ketua BEM Undip periode 2016. Kamis (03/12/2015), proses kampanye keempat dilanjutkan dengan menyambangi Fakultas Teknik yang dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai. Kampanye keempat ini berlangsung seru dengan datangnya berbagai tanggapan baik dari panelis maupun dari warga Fakultas Teknik.
Proses kampanye berjalan dengan didahului pemaparan visi misi dilanjutkan tanya jawab oleh panelis dan mahasiswa yang hadir. Tidak ada gangguan teknis yang berarti selama berjalannya proses kampanye, hanya saja sebagian mahasiswa Fakultas Teknik protes dikarenakan speaker yang disediakan tidak berfungsi sehingga saat kedua pasang calon berorasi tidak terdengar oleh audien.
Sayangnya pada kampanye BEM Undip di Fakultas Teknik hanya sedikit dihadiri mahasiswa. Kampanye BEM Undip di Fakultas Teknik hanya dihadiri sekitar 20-30 orang saja, tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa Fakultas Teknik yang berjumlah puluhan jurusan dan ribuan mahasiswa yang ada.
Keadaan ini ditakutkan beberapa tahun ke depan kampanye BEM Undip, dimana yang seharusnya menjadi ajang pesta demokrasi untuk memilih mahasiswa nomor satu di Undip sedikit dihadiri oleh mahasiswa atau bahkan tidak sama sekali. Selain tanggapan kritis dari panelis terkait visi dan misi, kedua pasangan calon juga mendapat pertanyaan dan tantangan dari warga Fakultas Teknik. Yang cukup menarik adalah tantangan dari salah satu peserta kampanye terhadap para pasangan calon untuk menyanyikan Mars Undip dan Himne Undip.
Dalam tantangan tersebut, Indra Hukama dari Teknik Lingkungan meminta setiap calon ketua dan wakil ketua BEM untuk menyanyikan salah satu dari Himne dan Mars Undip. Ketika menyanyikan terlihat beberapa calon tidak hafal lirik dari Mars maupun Himne Undip. Baik dari calon nomor satu maupun nomor dua ada saja lirik yang salah ataupun terlupa. “Untuk hal yang kecil seperti itu saja masih belum hafal. Padahal hal tersebut yang merepresentasikan kebanggaan terhadap almamater,” ujar Ketua PSMT 2015 tersebut kecewa. (Dedy Taqi/Momentum)
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS