Mahasiswa Undip yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Undip telah menggelar aksi di depan Widya Puraya pada Selasa (5/4/2016). Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyatakan tiga tuntutan yaitu penolakan kenaikan UKT, tolak pemberlakuan SPI dan transparansi dana keuangan. Aksi yang dilakukan ditengah-tengah pekan UTS ini berlangsung dari massa yang bergerak dari masing-masing fakultas pukul 14.30 WIB sampai bubar pada 17.00 WIB karena massa kecewa tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari rektorat.
Banyak pro kontra yang melatar belakangi pergerakan mahasiswa sejak sebelum aksi dilakukan hingga aksi berakhir. Dari sebelum aksi, kubu pro melakukan propaganda besar-besaran mengenai penuntutan. Kubu kontra yang seringkali mempertanyakan apa alasan kuat mahasiswa untuk aksi karena dari segi rasionalitas, kenaikan UKT dan pemberlakuan SPI sah-sah saja karena Undip sedang membutuhkan suntikan dana yang besar untuk pembangunan dan pencapaian visi Undip 2020. Bahkan hingga setelah aksi, banyak yang mengecam aksi tersebut karena kegiatan yang dianggap di luar batas norma seperti naiknya seorang anggota lapangan ke Patung Diponegoro lalu menyelimutinya dengan tuntutan mahasiswa.
Terlepas dari itu semua, Aulia Hashemi Farizi yang merupakan Ketua BEM FT 2015 menganggap bahwa aksi secara keseluruhan sudah berlangsung cukup baik karena mampu menarik massa yang cukup banyak untuk ikut dalam aksi. “Namun masih ada miss di teknis pelaksanaan aksi. Koorlap yang membantu koordinasi lapangan harusnya cukup banyak, mengingat dalam aksi kemarin banyak oknum provokator yang masuk dan mengganggu,” beber Aulia. Aulia juga menyayangkan blunder statement dari koorlap yang seolah memberi excuse atas adanya kenaikan UKT dan SPI.
Untuk isu kenaikan UKT, beliau menanggapi bahwa seharusnya UKT tidak naik. “Jika masih punya hati sih, gak ada alasan untuk toleransi kenaikan UKT,” ungkap Aulia. Menurut Aulia, Saat ini tinggal bagaimana follow up dari BEM Undip dan Fakultas dalam mengawal keberlanjutan pergerakan isu ini. Menurut pandangan pribadinya, UKT jangan naik dan SPI boleh diberlakukan asal rasional. (Momentum/Gegik)
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS