Sabtu (4/6), merupakan hari kedua berlangsungnya IKISMG 2. Resmi dimulai pada Jumat (3/6), IKISMG 2 mampu merangkul 98 komunitas yang ada di Kota Semarang. Acara yang diselenggarakan oleh Pengabdian Masyarakat Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip ini dilaksanakan di Auditorium Imam Bardjo Undip, Pleburan, Semarang. Di tahun kedua ini, IKISMG 2 menargetkan sejumlah 3000 pengunjung dalam waktu dua hari.
“Basic-nya kenapa IKISMG? Karena ini adalah suatu event guyub komunitas. Kita melihat dasarnya ada banyak sekali komunitas di Semarang, ada ratusan, tapi sayangnya gak ada wadah buat mereka. Padahal mereka kreatif-kreatif, potensinya bagus tapi gak ada yang ngangkat mereka ke permukaan. Itulah kenapa IKISMG ini ada,” jelas Yeremi selaku PR Manager IKISMG 2016. Tema yang diangkat di IKISMG 2 adalah Discover Semarang. Tema ini dipilih karena rasa percaya bahwa Kota Semarang memiliki banyak potensi-potensi terpendam yang masih bisa dieksplor lebih dalam lagi.
Pada hari pertama, IKISMG 2 dimulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB dengan jumlah pengunjung 1500 orang. Antusiasme dari komunitas sangat tinggi, dibuktikan dengan banyaknya komunitas yang mengisi stand yang ada di IKISMG dan juga kesanggupan mereka untuk menaati peraturan yang diberikan panitia. Sementara di hari kedua, acara dimulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Dalam acara ini dapat ditemukan rumah komunitas, pasar komunitas, pentas komunitas dan games komunitas. Rumah komunitas terdiri dari stand-stand komunitas, dimana komunitas dapat mempresentasikan dan mengenalkan profil komunitasnya. Pasar komunitas adalah area komunitas untuk menjual hasil karya mereka. Pentas komunitas merupakan sarana untuk komunitas berunjuk gigi. Kemudian games komunitas adalah cara untuk mengakrabkan hubungan antarkomunitas yang dirancang dengan sebuah permainan.
Yeremi juga berharap setelah IKISMG 2 ini berakhir, setiap komunitas dapat memiliki relasi dan tidak bergantung lagi dengan acara IKISMG serta dapat menambah jumlah anggota komunitas mereka dari para pengunjung yang datang. (Momentum/An Nisa&Angga)
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS