Sabtu (24/9/2016), bersamaan dengan diadakannya acara pembukaan Diesnatalis Undip yang ke 59, bertempat di Gedung Soedharto Universitas Diponegoro juga diadakan suatu event yang diselenggarakan oleh mahasiswa Teknik Industri Undip yaitu Batik in Campus ( BIC ). Acara ini merupakan acara tahunan dari mahasiswa Teknik Industri Undip dimana pada tahun ini merupakan yang ke-6 kali diselenggarakan dan sekaligus masuk dalam serangkaian acara dari diesnatalis Undip. Batik In Campus pada tahun ini memberikan kesan yang berbeda dengan lingkup yang lebih luas yaitu se-Jawa Tengah dan bukan hanya dalam lingkup kampus Undip saja. Acara ini tentunya mempunyai tantangan tersendiri bagi panitia dalam mempersiapkannya. Pagi hari pukul 08.00-12.00 WIB merupakan acara seminar dan pukul 13.00-16.00 WIB merupakan Grand Final Putri Batik.
Seminar BIC resmi dibuka melalui kata sambutan oleh Bpk. Prof. Dok. Budiono sebagai pengganti Pak Dekan Fakultas Teknik yang berhalangan hadir. Kegiatan ini sangat didukung oleh pihak jurusan dibuktikan dengan Ibu Dr. Naniek Utami Handayani, S.si., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Industri Undip sebagai moderator dalam diskusi dua arah dengan pembicara. Sebelum masuk kedalam acara inti seminar, para peserta disuguhkan dengan persembahan penampilan dari tim akustik dari mahasiswa Teknik Industi (Tikustik). Dalam acara ini diisi dengan pembicara yang sudah handal dibidangnya, seperti H. Dudung Alisyahbana sebagai Ketua Paguyuban Pencinta Batik Pekalongan, M. Lukman sebagai Founder INDONESIA, Batik Fractal & Jbatik, Gresya Amanda Maaliwuga sebagai Putri Indonesia Pariwisata 2015 dan Bapak Ir. Muhammad Neil EI Himam, M.Sc. selaku Direktur Fasilitasi Inftastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Ekonomi Kreatif RI.
Banyak ilmu-ilmu yang bermanfaat yang disampaikan oleh para pembicara. “Perkembangan Fashion Batik dalam kancah Internasional lebih memperkenalkan Batik melalui inovatif oleh desain seperti gaun, long dress, rok yang lebih dimodifikasi serta lebih memanfaatkan media sosial dalam promosi agar Batik Indonesia lebih di kenal dunia,“ ujar Gresya. Selain itu H. Dudung juga berpendapat bahwa untuk meningkatkan nilai Batik dapat dengan membuat trobosan baru seperti batik untuk busana muslim baik untuk kalangan dalam maupun luar negeri dan tentunya dengan bahan yang alami (sebagai challlenge) serta menjadi kesempatan agar pemakaian Batik lebih nyaman dan tidak menggukan bahan sintetsi.
Pada Grand Final Putri Batik telah didapatkan juara pertama diraih oleh Hanny Nurmalita Anggadewi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip, juara kedua yaitu Leoni Dwi Agitha dari Fakultas Teknik Undip, serta yang menjadi Finalis tervaforit adalah Nurannisa Asriningrupti Nusantara dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
“Para Finalis Putri Batik Jawa Tengah sudah melalui proses yang cukup panjang diantaranya, wawancara, Photo Shoot, Beauty Class dan kegiatan tersebut dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan,” ujar Tiara Anindita selaku ketua pelaksana Batik In Campus. (Momentum/Selli)
[slideshow_deploy id=’3334′]
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS