Penundaan Pelaksanaan Kampanye Pemira FT di Teknik Elektro

Selasa (1/11/2016) telah dilaksanakan kampanye Pemira FT di Teknik Elektro, tepatnya di lapangan basket Teknik Elektro. Tepat pukul 16.00 WIB kampanye dibuka dengan sambutan dari perwakilan Komisi Pemilihan Raya (KPR). Telah siap mengenakan jaket almamater Undip, kedua pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FT 2017 memaparkan visi dan misi mereka. Namun sebelum kedua calon memaparkan visi dan misi mereka ada permintaan dari peserta forum agar kedua calon merapikan baju yang dikenakan karena dianggap tidak rapi oleh peserta forum.

Pemaparan visi dan misi akhirnya dimulai dengan masing–masing calon diberikan waktu lima menit untuk berbicara. Pasangan nomor urut 1, Faishol-Aria memulai pemaparan visi dan misi mereka yang menitikberatkan pada  kolaborasi dan eksplorasi untuk kepengurusan BEM FT 2017 mendatang. Dilanjutkan oleh pasangan nomor urut 2, Badar-Yudha yang memaparkan visi dan misi mengenai kepengurusan mendatang yang aspiratif, sinergis, kolaboratif, bermanfaat dengan berbasis pada nilai pelayanan dan kekeluargaan. Dalam pemaparannya, tampak kedua passang calon diberikan tekanan oleh peserta forum untuk dapat berbicara secara lantang dan jelas. Hal ini tentu membuat suasana kampanye menjadi semakin menarik untuk disaksikan.

Setelah selesai pemaparan visi dan misi oleh kedua pasang calon, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipimpin oleh moderator. Panitia menyediakan tiga termin untuk sesi tanya jawab. Menyinggung masalah kaderisasi Fakultas Teknik, Segal (Teknik Elektro 2014) melontarkan pertanyaan terkait kaderisasi, ia menginginkan review kaderisasi tahun lalu dan bagaimana output dari kaderisasi. Badar-Yudha menjelaskan bahwa kaderisasi cukup menjadi hambatan tiap jurusan, output dari kaderisasi banyak negatifnya. Sementara Faishol-Aria mengemukakan bahwa dengan adanya peraturan Dekanat FT yang tidak memperbolehkan adanya proses kaderisasi ditingkat jurusan selama dua bulan, cukup menjadi hambatan sehingga output dari kaderisasi banyak yang tidak sesuai.

Pertanyaan selanjutnya muncul dari Tomo mengenai bagaimana kaderisasi tahun depan serta  solusi bagi sistem kaderisasi. Pasangan nomor urut satu menjawab bahwa kaderisasi di tahun mendatang akan dicoba untuk membangun transbuilding dari awal kepengurusan hingga ke pihak birokrasi dan lainnya. Sedangkan pasangan nomor urut dua menjelaskan bahwa kaderisasi dapat dijalankan dengan mengangkat kembali pakta integritas, melakukan dengar pendapat Dekan serta melakukan pengawalan pakta integritas.

Banyak dari peserta forum yang tidak puas atas jawaban para calon yang dianggap hanya mengupayakannya  saja dan tidak ada solusi yang pasti. Sehingga suasana kampanye tampak riuh dan bising. Muncul tanggapan dari Seno, terkait dengan peraturan pihak dekanat mengenai kemampuan kedua calon untuk meng-goal–kan sistem kaderisasi yang ada di Teknik Elektro. Kedua pasang calon hanya bisa menjawab untuk mencoba mengupayakannya dan membuat konsep sistem kaderisasi yang baik untuk kedepannya.

Mulanya kegiatan kampanye ini akan dilakukan pukul 16.00-18.00 WIB. Namun sekitar pukul 16.50 WIB salah seorang petugas keamanan memberi perintah bahwa waktu kampanye telah habis dan kegiatan kampanye untuk segera dihentikan. Hal ini tentu mebuat bingung seluruh peserta forum yang hadir tak terkecuali kedua pasang Calon Ketua dan Calon Wakil Ketua BEM FT 2017. Suasana kampanye menjadi semakin riuh dan memanas. Akhirnya setelah ditelusuri lebih lanjut, faktor ini disebabkan karena faktor perijinan yang belum selesai pada pihak birokrasi Teknik Elektro, dimana pihak birokrasi cukup sukar dijumpai untuk mendapatkan izin kampanye.

Belum adanya kesepakatan antara peserta forum dan kedua pasang calon menjadi hal yang harus dipertimbangkan ulang. Oleh karena itu, pada akhir saat pembubaran kampanye salah seorang dari Komisi Pemilihan Raya (KPR) menjelaskan bahwa kampanye di Teknik Elektro akan dilaksanakan ulang pada Selasa (8/11/2016) pada waktu yang sama dengan tidak mengurangi alokasi waktu. (Momentum/Gema)