TESTIMONI PIMNAS 2017 ALA TEKNIK

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-30 Tahun 2017 yang diselenggarakan di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar telah resmi ditutup pada tanggal 26 Agustus lalu. Dalam ajang ini kontingen Undip berhasil menempati peringkat 6, naik 3 peringkat dibandingkan tahun lalu.

Fakultas Teknik berhasil meloloskan empat tim dari total 19 tim yang dikirim Undip ke Makassar. Keempat tim tersebut terdiri PKM PE yang diketuai oleh Ari Purnomo (Teknik Kimia Angkatan 2015), PKM PE yang diketuai oleh Aditya Widiyadi (Teknik Kimia Angkatan 2014), PKM PE yang diketuai oleh Safira Aulia Rinanda (Teknik Kimia Angkatan 2013), dan PKM KC yang diketuai oleh Trijan Romadona (Teknik Mesin Angkatan 2015). Sampai saat ini Departemen Teknik Kimia memang sudah terkenal dengan prestasi dalam bidang risetnya, terbukti dengan tiga dari empat tim PKM dari FT yang lolos PIMNAS berasal dari Teknik Kimia.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) memang telah menjadi ajang tahunan bergengsi tingkat perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti. Salah satu tujuan dari diadakannya PKM yaitu untuk mengembangkan ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah dan pengembangannya dalam masyarakat. Pengenalan PKM kepada mahasiswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu lewat seminar maupun sosialisasi PKM. “Sejak menjadi mahasiswa baru dari pihak jurusan (Teknik Kimia – red) sudah mengelompokkan kami, supaya kami dapat berinisiatif untuk membuat PKM,” Jelas Shifa, yang merupakan anggota kelompok dari Safira Aulia Rinanda.

Motivasi mahasiswa FT dalam membuat PKM memang belum merata. Namun umumnya, yang menjadi motivasi untuk mengikuti ajang PKM yaitu keinginan untuk mengembangkan diri, menambah relasi dengan dosen maupun mahasiswa, serta berbagai pengalaman yang didapatkan selama rangkaian acara PKM. “Kalau soal motivasi tidak hanya terbatas sampai PKM saja, saya memang berminat dalam hal penelitian karena memiliki banyak keuntungan,” Tambah Hanif, yang merupakan anggota tim ADA-KAMI. Untuk memilih jenis PKM mana yang cocok, kita dapat mempertimbangkan bidang ilmu kita. “Alasan saya memilih PKM KC karena saya dari jurusan Teknik Mesin dan saya memiliki banyak kenalan, mulai dari kakak tingkat sampai teman dari organisasi lain yang telah membuat PKM KC,” jelas Trijan selaku ketua Tim PELITA.

Dalam proses seleksi, ada beberapa rangkaian acara yang harus dilalui seperti penyusunan proposal, monitoring-evaluasi, penyusunan laporan kemajuan dan laporan akhir, dan presentasi apabila lolos sampai PIMNAS. Selama rangkaian acara tersebut, semua peserta pasti memiliki suka dan dukanya masing-masing. Kebahagiaan yang dirasakan selama seleksi itu dicontohkan dengan adanya pengalaman berharga dan kesempatan untuk bertemu dengan dosen yang berpengalaman. Sedangkan duka yang dirasakan umumnya berupa permasalahan internal tim seperti mulai hilangnya komitmen untuk mengerjakan projek PKM.

Selain itu permasalahan umum yang biasanya dihadapi oleh mahasiswa seperti penemuan ide dianggap bukanlah masalah yang berlarut-larut. “Ide PKM tidak perlu hal yang benar-benar baru, cukup dari mencari kekurangan penelitian sebelumnya dan mencari solusi dari hal itu,” Jelas Hanif.

Dalam mengatasi masalah, baik masalah kecil maupun besar ini ada beberapa tips dan trik yang disampaikan, di antaranya dengan meningkatkan rasa tanggung jawab antar anggota, merancang proposal sesuai aturan yang sudah ditetapkan, jujur dalam menyusun anggaran dan proposal, dan membuat produk yang mengatasi permasalahan tanpa memberi masalah baru lagi. “Dalam PKM kita juga mendapat amanah dari Dikti, yaitu sejumlah uang yang harus kita pergunakan dengan penuh tanggung jawab” Tegas Aditya sebagai ketua Tim Biokerosin. (Momentum/Nurul-Faisal)

Sumber gambar: http://pimnas30.umi.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/maskot-webs.png