Kampanye Pemira FT di Teknik PWK: “Butuh Pemimpin Jujur, bukan Pemimpin Penuh Mimpi”

Rangkaian Kampanye Lisan Pemira FT masih terus berlanjut. Pada hari Sabtu (04/11/2017) Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FT 2018 telah melaksanakan kampanye di Departemen Teknik Perencanaan Wilayah Kota yang sempat tertunda dari jadwal awal yaitu hari Jumat (03/11/2017). Meskipun sempat diguyur hujan, namun antusias dari mahasiswa Teknik PWK tidak surut walaupun harus berpindah tempat dari Coleseum menuju ke Selasar. Dalam kesempatan kampanye kali ini, ditekankan bahwa yang dibutuhkan adalah pemimpin yang jujur bukan pemimpin yang banyak mimpi.

Kampanye dibuka pada pukul 16.16 WIB dan ditutup oleh KPR pada pukul 17.57 WIB. Namun, karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bertatap muka dengan kedua pasangan calon, mahasiswa PWK meminta waktu lebih untuk berdiskusi dan mengenal lebih dekat dengan kedua paslon. Sehingga, usai closing statement dan melakukan ishoma, kedua paslon kembali menempatkan diri untuk diskusi bersama mahasiswa PWK hingga pukul 19.25 WIB.

Pertanyaan-pertanyaan kritis memenuhi sesi tanya jawab. Tidak hanya pertanyaan namun, tidak sedikit juga yang melontarkan saran untuk paslon mengenai arah program ke depan.

“Kedua paslon memiliki visi misi yang baik untuk teknik yang lebih baik kedepannya. Dari saya pribadi melihat paslon memang mereka punya semangat baru. Harapan saya siapapun yang terpilih, saya harap janjinya itu dilaksanakan sesuai yang dikatakan di setiap kampanye di setiap jurusan,” Terang salah satu  Mahasiswa PWK, Fikrah El-Hifzi.

Salah satu pembahasan yang tidak pernah tertinggal di setiap kali kampanye adalah pertanyaan mengenai realisasi dari POR Teknik. Paslon 1 maupun Paslon 2 mengaku yakin untuk bisa menyelenggarakan POR Teknik di kepengurusan tahun depan. Keyakinan tersebut didasari dengan kepastian akan turunnya dana di bulan Maret dari pihak Dekanat untuk penyelenggaraan POR Teknik.

Bahasan yang tak kalah menarik yakni mengenai kelanjutan dari UKT Semester 9. Paslon 1 menanggapi bahwa akan terus mengawal dan berkomunikasi dengan himpunan-himpunan terkait untuk nantinya pembahasan akan dibawa ke Dekanat. Selain itu, juga akan membantu BEM Undip agar adanya transparansi dana. Paslon 2 juga menimpali bahwa akan terus memperjuangkan UKT Semester 9.

Sempat disinggung pula mengenai poin kolaborasi antar departemen Fakultas Teknik akan dilakukan seperti apa. Paslon 1 menjelaskan bahwa akan adanya komunikasi intensif untuk setahun kedepan terkait pelayanan-pelayanan yang bisa dikolaborasikan antar departemen. Hal itu dapat dilakukan melalui pengadaan acara rutin dengan ketua-ketua lembaga di FT dan pelaksanaan kolaborasi seperti di bidang pengabdian masyarakat. Sedangkan, paslon 2 menjelaskan bahwa akan adanya kolaborasi program seperti DYL dan ODM yang bisa dikonsep bersama dengan seluruh himpunan di Fakultas Teknik.

Pertanyaan yang muncul untuk kedua paslon apabila diberi kesempatan untuk menyelesaikan 2 permasalahan diantara UKT, Kaderisasi, POR Teknik, dan Ristek. Maka, paslon 1 memilih kaderisasi dan ristek. Sedangkan, paslon 2 memilih pada permasalahan kaderisasi dan UKT.

Perlu disoroti pula di kampanye kali ini, penekanan mengenai kebutuhan akan pemimpin yang jujur bukan pemimpin yang gemar bermimpi dan sebatas mengumbar janji kesanggupan.

“Yang dimaksud pemimpin jujur ini adalah bukan apa yang kita minta semua harus dilaksanain tapi mereka kalau misal mengatakan A harus punya step bagaimana yang jelas. Walaupun menurut saya masih kurang, tapi secara overall ya lumayan bagus. Hanya saya ingin mereka punya step yang jelas. Bagi saya masih ada yang mengganjal seperti mengenai POR Teknik itu step detail dari mereka saya belum paham karena dari tahun ke tahun juga kasusnya hampir sama, saya takut terulang gagal lagi,” Imbuh Fikrah El-Hifzi (Momentum/Isna).