Semarang, Momentum – Jumat (02/11/2018), telah berlangsung kampanye Pemira FT di Departemen Teknik Sipil. Acara dimulai pukul 16.15 WIB, dipandu oleh MC dan moderator. Acara dibuka dengan sambutan Ketua Himpunan Teknik Sipil dan wakil ketua KPR. Acara dilanjutkan dengan pemaparan visi misi dari kedua pasangan calon (paslon) Ketua dan Wakil Ketua BEM FT 2019 selama sepuluh menit untuk masing masing paslon. Usai penyampaian visi dan misi acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Sesi tanya jawab dibagi menjadi beberapa sesi, masing masing sesi berisi tiga pertanyaaan. Para peserta kampanye antusias terlihat dari banyaknya pertaanyaan yang dilontarkan kepada masing masing paslon. Pertanyaan yang diberikan beragam. Salah satunya mengenai latar belakang organisasi kampus yang diikuti dan dibawa oleh masing masing paslon. Kedua pasangan calon mengaku tidak pernah menjadi kader dan tidak pernah mengikuti kegiatan dari organisasi ekstra apapun, serta tidak didorong oleh organisasi ekstra manapun. Baik ketua maupun wakil sama sama tidak membawa gagasan dari organisasi ekstra manapun. ” Saya dan Fega mencalonkan diri murni dari keresahan pribadi. Kami tidak membawa gagasan apapun kecuali dari mimpi mimpi kami serta data data yang ada,” ujar Naufal Muhammad Irfan selaku calon ketua dari paslon nomor urut satu.
Ada juga yang menanyakan tentang langkah konkrit masing masing paslon dalam dua bulan kedepan bila terpilih. Menjawab pertanyaan peserta kampanye Hanif Ruhul Jihad wakil dari pasangan nomor urut dua merencanakan untuk mengadakan diskusi dengan calon lain yang tidak terpilih, ketua himpunan himpunan mahasiswa di teknik, serta para kepala bidang. Ia juga mengatakan akan memilih fungsio yang nama-namanya berasal dari hasil diskusi dengan pasangan calon yang tidak terpilih. Sesi tanya jawab sempat terhenti dikarenakan tibanya waktu Salat Maghrib. Kampanye dilanjutkan usai kedua paslon, panitia, serta peserta kampanye selesai melaksanakan salat.
“Harapan untuk kedepannya BEM FT dapat lebih baik dari sekarang dan dapat menyelasaikan masalah-masalah yang ada. Terutama masalah masalah yang klise yang dibawa tiap tahunnya seperti UKT semester sembilan, SPI, mahasiswa yang tidak bisa kuliah karna tidak bisa bayar UKT, juga kaderisasi. Karena pada dasarnya, banyak hal-hal yang sudah terkonsep diawal, tetapi tersendat dalam pelaksanaanya,” tutur Dinar Yuhananto selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Sipil.
Acara berakhir sekitar pukul 20.45 WIB. Acara ditutup dengan closing statement dari masing masing pasangan calon, serta kalimat penutup dari ketua HMS. Secara garis besar acara berjalan lancar, masalah yang dihadapi dapat diselesaikan, meskipun acara berlangsung hingga malam hari. Dinar Yuhananto mengatakan bahwa ia merasa puas karena seluruh pertanyaan dari mahasiswa dapat disampaikan kepada masing-masing pasangan calon. (Momentum/Al Hafidh)
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS