
Semarang, Momentum – Anas Al-Masyhudi, seorang mahasiswa Fakultas Teknik Undip secara tiba-tiba hari Senin (17/08) pukul 15.59 diserang pesan singkat dari akun tak dikenal. Ia diancam akan kesulitan menjalani perkuliahan kedepannya dan akan dilaporkan ke kepala departemen karena sering mengikuti aksi demo. Anas memang dikenal sering mengikuti aksi-aksi serupa, terakhir ia mengikuti aksi tolak omnimbus law di depan Kantor Gubernur.
Sampai saat ini, Anas belum tahu motif yang dilakukan pelaku. Akun tak dikenal tersebut menyerang Anas melalui aplikasi Telegram menggunakan kode telepon (+1) yang berlokasi di Amerika dan bersembunyi dengan nama samaran “An Danh”. Si anonim ini mulanya memaki-maki Anas dengan berbagai umpatan lalu berlanjut dengan ancaman ingin melakukan hal-hal yang akan menganggu kegiatannya akademiknya.
“Bisa banyak kemungkinan sih ini, tetapi aku berpikirnya cenderung ke orang dekat atau memang stalker,” kata Anas. Anas mengaku jika An Danh sempat meneleponnya, tepatnya hari Rabu (19/08) kemarin. Namun, lawan bicara tidak menyahut setelah Anas mengangkat telepon karena geram Anas pun mengakhiri telepon tersebut dan ketika Anas menelepon pelaku balik, si An Danh ini tidak menjawab teleponnya.
Belum diketahui tujuan apa sebenarnya yang dilakukan oleh An Danh. Anas juga merasa hanya ia saja yang diteror menggunakan nomor yang dipakai oleh An Danh. Tidak diketahui peneroran tersebut ditunjukkan untuk aksi kampus atau di luar kampus karena An Danh juga tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Anas tentang hal tersebut. Anas juga membagikan screenshoot pelaku tersebut ke media sosialnya supaya kawan-kawan aktivis kampus lainnya tetap waspada dan menghentikan tindakan konyol An Danh tersebut.
Sejak terakhir dihubungi pada Rabu (19/08), Anas masih belum tahu siapa dalang dari akun yang bernama An Danh yang meneror dirinya di Telegram. Berbagai cara telah ia lakukan untuk mencari tahu siapa otak dari kegiatan tak menyenangkan tersebut. Namun, belum kunjung menemukan titik terang karena si anonim memakai kode panggilan Amerika yang membuatnya susah dilacak.
“Sekarang aku biarin aja dan aku anggap sebagai orang iseng yang kurang pekerjaan saja,” imbuh Anas.
Penulis : Veve dan Siska
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS