
Judul : Crying Winter
Penulis : Mell Shaliha
Penerbit : Diva Press
Tahun Terbit : 2012
Halaman Buku : 334
Dimas dan Damar adalah dua saudara kembar yang dibesarkan oleh seorang ibu. Ayahnya telah meninggal lama karena suatu kecelakaan sehingga mereka memiliki kesulitan dalam perekonomian. Sebagai anak sulung, Dimas terpaksa berhenti kuliah dan memilih untuk bekerja sebagai seorang jurlnalistik demi membiayai adiknya. Pengalaman Dimas sebagai seorang wartawan, membuat ia kerap kali mendapat tugas ke luar negeri. Hal itu menimbulkan niat dalam dirinya untuk bergabung ke sebuah perusahaan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri dengan tujuan Korea. Keputusan itu disetujui pimpinan redaksinya demi mendapatkan peluang berita terbaik dan aktual dari luar negeri. Sembari bekerja di salah satu perusahaan mobile phone di Korea, Dimas masih tetap aktif menulis. Berkat kinerjanya yang luar biasa, pemilik perusahaan mobile phone, Park Sang Hyun, memberikan pelatihan khusus dan upah yang lebih menjanjikan. Selama pelatihan, komunikasi Dimas dibatasi dengan orang luar. Hal yang sama terjadi juga dengan Hyun Rin dan Anne, rekan dalam pelatihannya. Waktu terus berjalan, tidak terasa hampir dua tahun Dimas dan rekannya menjalani pelatihan.
Beberapa tahun belakangan Dimas tak memberi kabar sejak kepindahannya ke Hongkong untuk menjalani pendidikan setelah sebelumnya bekerja di Korea Selatan. Rupanya Dimas tergabung dalam sebuah Jaringan Terorisme International Betha 99 yang bermarkas di Hongkong. Mereka tengah menyiapkan sebuah virus yang efeknya lebih dahsyat daripada lainnya yang pernah menyerang dunia beberapa tahun lau. Sebuah virus yang akan disebar dengan sangat keji.
Berbekal pesan sang ibu yang tengah diburu maut, berangkatlah Damar, kembarannya, ke Hongkong untuk membawa Dimas pulang. Kebingungan dan kecurigaan seketika menyeruak di pikiran Damar ketika menemukan gelang Dimas tergeletak di sekitar bangunan yang diketahui sebagai markas besar Betha 99. Pencarian Dimas terus dilakukan hingga akhirnya Damar menemukan Dimas kembali pada musim dingin.
Novel “Crying Winter” ini menarik untuk dibaca. Meski karakter tokoh Park Sang Hyun sebagai ketua sindikat kejahatan terorisme masih digambarkan terlalu “lembek”. Namun, penulis berhasil mengajak pembaca lebih mengenal teknologi yang dipadukan dengna kisah saudara kembar yang benar-benar membuat pilu. Novel ini mempunyai makna moral yang bisa menjadi bahan pelajaran bagi semua orang.
Penulis : Dilla
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS