Semarang, Momentum – Salam olahraga, cah Teknik! Pertama kali dalam sejarah Pekan Olahraga Nasional (PON) dilaksanakan di Papua, setelah Papua memperoleh suara terbanyak dalam pemungutan suara calon tuan rumah PON XX dengan 66 suara pada Rapat Anggota Tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). PON merupakan pesta olahraga nasional yang diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia yang diselenggarakan empat tahun sekali oleh KONI. Ajang ini semula akan diadakan sesuai jadwal pada 20 Oktober – 2 November 2020. Namun, baru bisa terlaksana pada 2 Oktober – 15 Oktober 2021 karena adanya pandemi COVID-19. Pada PON kali ini, terdapat 3 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang berhasil mendapatkan medali dan mengharumkan nama provinsinya.
Adinda Karina Raihanadya Murtriandari, mahasiswi S1 Teknik Geodesi angkatan 2019 berhasil meraih medali Perunggu Tolak Peluru putri pada cabang olahraga Atletik PON XX Papua mewakili Provinsi Lampung. Sedikit cerita tentang perjalanan karir atletiknya, “Aku fokus di bidang atletik khususnya di nomor tolak peluru sejak kelas 2 SMP. Awal mulanya guru olahragaku di sekolah menyadari bahwa aku ada bakat dan menitipkan aku ke pelatih atletik kota Bandar Lampung untuk dibina,” cerita Adinda. Lalu dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan, Adinda lolos seleksi daerah untuk kemudian diberangkatkan ke Kejuaraan Nasional U-15 di Jakarta untuk pertama kalinya mewakili nama Provinsi Lampung dan berhasil meraih medali perak. Setelah mendapatkan pengalaman Kejurnas pertama kali itu, Adinda langsung ditawari oleh pengurus provinsi untuk bergabung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) yang merupakan wadah pembibitan olahragawan bagi pelajar. Dengan bergabungnya Adinda dalam PPLP ini menjadikan ia semakin yakin akan passionnya pada atletik. Prestasi dalam Kejurnas inilah yang membuat Adinda lolos pada jalur Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB) Undip. Selama menjadi mahasiswi Undip pun, ia tetap melanjutkan passion tersebut dan berlatih di Semarang bersama tim Atletik Jawa Tengah.
Menjelang PON XX Papua, Adinda yang sedang berada di Semarang karena mengikuti perkuliahan yang praktikumnya banyak dilakukan secara offline, menjadikan ia tidak dapat bergabung latihan dengan tim atletik Lampung. Sehingga dalam kurun waktu hampir 2 tahun training camp persiapan PON, Adinda hanya berlatih mandiri. Selain itu, Adinda mempunyai pelatih yang berasal dari Jawa Tengah sehingga selama training camp berlangsung Adinda ikut bergabung bersama tim Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON Jawa Tengah yang saat itu berlokasi di Salatiga. Kemudian, H-7 keberangkatan menuju ke Papua, Adinda pulang ke Lampung untuk mengurus beberapa keperluan dan kembali bergabung bersama tim Atletik Lampung.
Semua yang telah Adinda lakukan ini tak lepas dari motivasinya sendiri untuk mencoba bertanggung jawab dengan passion yang telah ia mulai sejak dulu. Selain itu, Adinda berpikir bahwa Undip telah menerimanya karena mengapresiasi dan menghargai prestasinya tersebut, “Nah, makanya aku pas udah jadi mahasiswi Undip pengennya ngelanjutin prestasi itu biar bisa tetap bikin harum dan bangga nama kampus,” tekad Adinda.
Perjalanan karier Adinda yang penuh semangat ini bisa menjadi teladan bagi teman- teman teknik yang lain untuk tetap menjalankan passion masing-masing walau di tengah kesibukan perkuliahan seorang mahasiswa teknik. Dimulai dengan mencari tahu hobi/ minat diri sendiri, mengembangkannya menjadi passion kemudian menekuninya, dan meningkatkannya menjadi sebuah skill yang dapat menghasilkan sebuah prestasi yang membanggakan karena menurut Adinda sendiri, “kalau kita gak punya hobi tuh rasanya boring banget menjalani hidup dengan segala rutinitas yang ada. Jadi, kalau kita udah tahu hobi kita apa dan happy ngelakuin itu alias kita merasa ke-charge lagi ya lakuin aja itu terus menerus.” Menurut Adinda juga dengan seiring berjalannya waktu maka kita akan melihat bahwa hobi kita ini mungkin bisa menghasilkan peluang untuk kita berprestasi atau bahkan hobi kita ini bisa mengupgrade diri kita menjadi lebih baik lagi. Dengan memanfaatkan peluang yang ada seperti yang Adinda lakukan ini akan dapat bermanfaat sendiri bagi kita, bahkan untuk masa depan kita sendiri. “Jadi pada intinya jangan takut mencari tahu, liat peluang, dan do it ke diri kita,” tutup Adinda.
Penulis : Anggi dan Laylin
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS