Semarang, Momentum – Telah dilakukan kampanye terbuka Pemira FT 2021 yang dipandu oleh Zhafarina Deva Andiashiila dari Teknik Lingkungan Angkatan 2021 pada Senin (3/1/2022). Acara diadakan melalui platform Ms.Teams dengan kode meeting yang sudah disosialisasikan melalui akun Instagram PemiraFT 2021.
Master of Ceremony (MC) membuka acara dengan mengonfirmasi terlebih dahulu kehadiran perwakilan tiap departemen di Fakultas Teknik. Kampanye lalu berlanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Undip, Mars Teknik dan Totalitas Perjuangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Pemira FT 2021 dan Ketua BEM FT Periode 2021.
Selain kampanye oleh paslon, panitia juga mengadakan sosialisasi cara Pemilihan Raya (Pemira) yang dilaksanakan pada hari Kamis-Jumat (6-7/1/2022). Sosialisasi tersebut berupa video singkat yang berdurasi satu menit tentang cara pemilihan secara online.
Tepat pukul 13.57 WIB, MC menyerahkan acara kepada Savero Pakavi Zahrudin agar dapat memimpin kampanye terbuka pada siang hari tersebut. Acara langsung dilanjutkan oleh paslon Kevin-Juan yang memaparkan Grand Design Organization (GDO).
Kampanye terbuka ini turut dihadiri oleh 3 panelis utama yang akan memberikan pertanyaan kepada paslon. Ketiga panelis tersebut yaitu Muhammad Abdullah Anas Al-masyhudi dari perwakilan BEM FT, Ni`matul Aufa dari Senat FT, dan panelis undangan, Wewin Wira Cornelis Wahid.
Wira, selaku panelis undangan menyatakan bahwa Kevin-Juan sudah melakukan banyak perbaikan semenjak kegiatan Fit and Proper Test (FaPT) sebelumnya terkait dengan presentasi yang disampaikan mereka. Meskipun begitu, Wira menyatakan bahwa Ia masih mempunyai beberapa catatan, salah satunya yaitu kurangnya arahan pada tiap bidang yang ada. Anas, selaku Ketua BEM FT Periode 2021 juga turut memberikan analisis dan mengkritisi paslon serta memberikan saran untuk ke depannya. Ia kemudian menanyakan tentang orientasi BEM FT ke depannya, apakah akan berorientasi kepada social improvement atau individual improvement, “…mana yang lebih penting antara kedua hal tadi?” tanyanya.
Kevin dan Juan menjelaskan bahwa di BEM FT nantinya, Transfer of Knowledge tidak hanya dilakukan secara eventual, melainkan dilakukan lebih person to person dengan memanfaatkan Kabid, Wakabid, Kadiv serta Fungsio yang ada dalam pengawalan staff. Mereka mengatakan bahwa BEM FT akan lebih merangkul satu sama lain dan menciptakan esensi kekeluargaan. “…jabatan hanya sebagai tupoksi, tetapi tanggung jawab adalah tanggung jawab seluruh punggawa,” tegasnya.
“Jika era ormawa (Organisasi Mahasiswa) berakhir di angkatan kalian, apa yang bakal kalian lakukan?” merupakan pertanyaan terakhir oleh panelis ketiga, Ni’matul Aufa. Paslon kemudian menegaskan bahwa seharusnya ormawa bukan tempat untuk berkembang, melainkan sebuah wadah untuk berkembang. Jika kinerja sebuah ormawa di ranah sosial ternilai baik, pasti ormawa tersebut akan dilihat baik. Sistem dari ormawa tersebut yang harus terus diperbaiki sehingga daya tarik orang luar akan terus ada dan era ormawa tidak berakhir.
Setelah sesi tanya jawab dengan panelis selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta forum. Sayangnya, dikarenakan tidak ada peserta forum yang bertanya, sesi ini ditutup pada pukul 16.20 WIB. “Besar harapan kami agar nantinya benar-benar terjadi kolaborasi yang konkret di tingkat Fakultas Teknik demi tujuan yang sama, satu ‘Makna Juang’ yang selaras untuk Fakultas Teknik,” tutup Kevin-Juan.
Penulis : Fiqoh
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS