Karya : Naufal Yasir
Renjana ini terlalu sukar aku buat ke mana
Apalagi yang sanggup aku kata
Jika algojo sudah menodong moncong di muka
Lengkap dengan amunisinya
Baris terakhir puisi “Sia-sia” Chairil yang membuat siapa saja nelangsa
Apa kau masih mau berpikir ulang jika kau benar-benar tidak mencinta?
Tanyalah pada burung gereja
Yang senantiasa setia menjaga dan mengira-ngira
Berapa kadar renjanaku untukmu masih bersisa
Pada bahagia kau bisa bertanya
Sebanyak apa diriku cemburu pada dirimu
Yang selalu ada di baris mula
Pada setiap jadwal pembagian bahagia
Waktuku sudah tidak lagi lama
Algojo membuatku merinding dengan dingin selongsong baja
Apa kau masih mau berpikir ulang jika kau benar-benar tidak mencinta?
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS