Semarang, Momentum – Jumat (07/09/2018), telah dilaksanakan kegiatan Forum Mahasiswa Teknik (FORMAT) yang pertama oleh Bidang Harmonisasi Kampus BEM-FT Undip. FORMAT kali ini memiliki tema ‘Program Studi Profesi Insinyur’ serta membahas perihal program profesi insinyur. Bertempat di Gedung Dekanat Lantai 3, acara ini dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Teknik beserta delegasi dari organisasi mahasiswa yang terdapat di Fakultas Teknik dan mengundang pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Acara yang dimulai pada pukul 15.30 tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Undip dan Mars Teknik. Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia acara, kepala bidang Harmonisasi Kampus BEM-FT dan ketua BEM-FT. Acara inti diisi dengan penyampaian materi ‘Peluang Profesi Insinyur di Masa Depan’ oleh Ir. Wisnu Suharto, Dipl. HE, IPU, ACPE yang merupakan ketua PII Jawa Tengah.
Dalam materinya, Ir. Wisnu menjelaskan hal – hal yang berkaitan dengan keprofesian insinyur. Ia menerangkan mengenai kompetensi yang diperoleh seseorang jika mengikuti program profesi insinyur yang ditempuh hanya 24 SKS dan dilakukan setelah 2 tahun bekerja dengan gelar sarjana (S1). Selain itu, juga terdapat isi materi yang berkaitan dengan peluang dan kebutuhan dari profesi insinyur di Indonesia.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak insinyur. Saat ini kebanyakan insinyur yang ada didatangkan dari luar negeri,” tutur beliau.
Setelah selesai dengan penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa berkaitan dengan perbedaan dari program profesi insinyur dan program magister (S2). Dalam jawabannya, Ir. Wisnu menyatakan bahwa baik program profesi insinyur dan program magister memiliki jalur tersendiri. Jenjang insinyur berada pada jalur profesional, sedangkan jenjang S2 berada pada jalur akademis.
“Bahkan profesor, jika ingin mengajar, memerlukan gelar profesi insinyur,” tegasnya.
Kurangnya jumlah insinyur di Indonesia melandasi tema dari kegiatan ini. Dengan adanya pembahasan mengenai profesi insinyur diharapkan akan lebih banyak lulusan mahasiswa fakultas teknik yang akan melanjutkan program profesi insinyur. Hal tersebut diamini oleh Khilmi Nafadinanto selaku ketua panitia acara FORMAT.
“Ada sekitar 700 ribu insinyur di Indonesia tetapi hanya ada sekitar 9 ribu yang tersertifikasi,” jelas Khilmi.
Di Undip sendiri sejak tahun 2017 telah dibuka program profesi insinyur. Tetapi kurangnya sosialisasi membuat program ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah pendaftar tahun lalu yang hanya satu orang. (Momentum/Valian)
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS