Semarang, Momentum-Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) melakukan aksi refleksi lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Kamis (28/10/21). Massa aksi memanfaatkan momen sumpah pemuda ini untuk menyuarakan kritik dan evaluasi terhadap dua tahun masa pemerintahan Jokowi–Ma’ruf Amin yang menurut mereka semakin melayani kepentingan kaum oligarki.
Sekitar 50 mahasiswa Undip berkumpul di Stadion Undip pada pukul 12.00 WIB sebelum kemudian melakukan longmarch jalan mundur dari Pleburan ke Gedung DPRD Jawa Tengah bersama massa aksi lainnya mulai pukul 14.00 WIB.
Massa aksi menyampaikan berbagai orasi secara bergantian mengenai penuntasan permasalahan buruh, demokrasi, lingkungan, perampasan ruang hidup yang merusak kelestarian alam, pelanggaran hukum dan ancaman ruang hidup, kesehatan, ekonomi, pendidikan dasar dan menengah, serta jaminan kesejahteraan rakyat Jawa Tengah.
Aksi refleksi lahirnya Sumpah Pemuda dilanjutkan dengan penampilan teatrikal berupa aksi ruwatan, ritual penyucian pada masyarakat Jawa, sebagai simbol untuk mengusir roh-roh jahat oligarki yang ada di Indonesia.
Setelah itu, aliansi GERAM mengikrarkan “Sumpah Pemuda Melawan Oligarki” yang berbunyi:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu yaitu tanah air tanpa Oligarki
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu yaitu bangsa yang bebas dari belenggu Oligarki
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa tanpa kebohongan Oligarki.
Aksi refleksi Sumpah Pemuda berlangsung sekitar tiga jam dan diakhiri dengan peletakan kajian permasalahan-permasalahan Jawa Tengah di depan pintu Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Penulis : Fiqoh
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS